Scroll untuk baca artikel
DumaiEconomy

Inflasi Dumai Capai 4 Persen, Harga Komoditas Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Tertinggi

×

Inflasi Dumai Capai 4 Persen, Harga Komoditas Perawatan Pribadi Jadi Pendorong Tertinggi

Sebarkan artikel ini

DUMAI (MDC) – Pergerakan harga berbagai komoditas sepanjang November 2025 menunjukkan tren kenaikan, sehingga mendorong inflasi year-on-year (y-on-y) Kota Dumai mencapai 4,00 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada pada level 111,24.

Kenaikan inflasi y-on-y terutama didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak hingga 11,30 persen. Selain itu, beberapa kelompok pengeluaran lainnya juga mengalami peningkatan.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 7,92 persen, pendidikan 2,59 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,07 persen dan rekreasi, olahraga, dan budaya 1,50 persen

Kelompok pakaian dan alas kaki 1,49 persen, Kesehatan 1,21 persen, Transportasi 1,16 persen, Perumahan, air, listrik, dan BBRT 0,45 persen, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,39 persen dan kelompok nformasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen

Sementara itu, secara month-to-month (m-to-m), Dumai justru mengalami deflasi sebesar 0,45 persen, dan inflasi year-to-date (y-to-d) tercatat 3,32 persen.

Rilis resmi terkait perkembangan inflasi tersebut digelar di Ruang Rapat Diskominfotiksan Kota Dumai, Senin (01/12/2025). Wali Kota Dumai diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Sepranef Syamsir, turut hadir dalam agenda tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Dumai, Hari Prasetyo, SST., M.Si, menjelaskan bahwa deflasi pada November secara m-to-m dipicu oleh turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi 0,55 persen.

Beberapa komoditas yang berkontribusi besar terhadap deflasi antara lain cabai merah, jengkol, tomat, cabai hijau, cabai rawit, kol putih, kubis, minyak goreng, dan lainnya.

“Inflasi tahun kalender bulan November sebesar 3,32 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun masih berada di atas target nasional 3,5 persen. Jika dirinci, deflasi terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” ujar Hari.

Selain deflasi pada kelompok makanan, Hari juga menyoroti kenaikan pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,87 persen.

Komoditas yang memicu kenaikan harga di kelompok ini meliputi emas perhiasan, bedak, tisu, sabun mandi, sampo, jam tangan, dan sikat gigi.

Adapun kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan andil inflasi 0,21 persen, terutama disebabkan kenaikan harga sate, es, kue kering berminyak, bakso siap santap, dan mi. (dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *