Scroll untuk baca artikel
RagamRiau

Jefrizal al-Malay Terpilih Sebagai Ketua Dewan Kesenian Riau Masa Khidmat 2025-2030

×

Jefrizal al-Malay Terpilih Sebagai Ketua Dewan Kesenian Riau Masa Khidmat 2025-2030

Sebarkan artikel ini
Dewan Kesenian Riau
Jefrizal Ketua Dewan Kesenian Riau Terpilih masa khidmat 2025 - 2030. (Foto:Toy Jepreteralami)

PEKANBARU (MDC) – Musyawarah Seniman  Daerah (Musenda) Dewan Kesenian Riau (DKR) resmi digelar pada Jumat, 5 September 2025, di Aula M. Yazid Bin Tomel, Dinas Kebudayaan Riau. Musenda ini dihadiri pengurus dewan kesenian kabupaten/kota se-Riau, sejumlah tokoh dan pelaku seni Riau.

Dewan Kesenian Riau

Musenda dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Riau, Ninno Wastikasari. Ia menyampaikan harapan agar Musenda tahun ini dapat menjulang lebih tinggi dan melampaui batas harapan para seniman.

Salah satu agenda utama dalam Musenda pemilihan Ketua Umum DKR masa khimad 2025-2030.

Dewan Kesenian Riau

Proses pemilihan diawali dengan penjaringan calon yang menghasilkan tujuh nama, Iskandar Zulkarnain (5 dukungan), Kunni Masrohanti (5), Amir Syahrudin (1), Jefrizal (8), Edy Ahmad RM (2), Agus S Alam (1), dan Marhalim Zaini (1).

Berdasarkan aturan, hanya calon yang memperoleh minimal empat dukungan yang bisa maju sebagai kandidat. Maka, tiga nama yang lolos sebagai calon ketua adalah Jefrizal, Iskandar Zulkarnain, dan Kunni Masrohanti

Dewan Kesenian Riau

Usai pemaparan visi-misi, dilakukan pemungutan suara. Hasilnya, Jefrizal terpilih sebagai Ketua Umum DKR masa khimad 2025-2030 dengan perolehan 8 suara. Iskandar Zulkarnain memperoleh 5 suara, sementara Kunni Masrohanti tidak mendapatkan suara.

Jefrizal Ketua DKR terpilih menekankan pentingnya menjadikan kesenian sebagai garda terdepan dalam membangun bangsa, dengan kekuatan yang tumbuh dari ceruk-ceruk kampung. Ia melihat DKR sebagai rumah bagi gagasan-gagasan besar seniman.

Dengan semangat kebersamaan, para seniman sepakat bahwa Riau harus tampil bukan hanya sebagai pusat kebudayaan Melayu, tetapi juga sebagai ruang kreativitas yang berdaya saing di tengah arus modernisasi.

Musenda ini menjadi momentum penting dalam merumuskan arah dan masa depan kesenian di Riau lima tahun ke depan. (RK1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *