Scroll untuk baca artikel
DumaiNasional

Kilang Pertamina Dumai dan Pangkalan Brandan Respons Banjir Langkat Melalui Evakuasi, Penyediaan Air Bersih dan Layanan Medis

×

Kilang Pertamina Dumai dan Pangkalan Brandan Respons Banjir Langkat Melalui Evakuasi, Penyediaan Air Bersih dan Layanan Medis

Sebarkan artikel ini

DUMAI (MDC) – Banjir besar yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, sejak 24 November 2025 terus meluas dan memberikan dampak signifikan terhadap 15 kecamatan di wilayah tersebut.

Curah hujan tinggi yang berlangsung sejak awal pekan menyebabkan debit air meningkat tajam, menimbulkan genangan hingga 3 meter di sejumlah titik permukiman.

Kondisi ini mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi, sementara berbagai sarana umum, jaringan listrik, infrastruktur komunikasi, serta lahan pertanian warga mengalami kerusakan.

Situasi turut diperburuk dengan masuknya banjir ke area operasional Kilang Pertamina Pangkalan Brandan di Kecamatan Sei Lepan.

Sejumlah bagian perkantoran kilang turut tergenang sehingga mengharuskan langkah darurat untuk memastikan keselamatan pekerja dan warga sekitar.

Sebagai respons cepat, Pertamina Pangkalan Brandan segera mengaktifkan empat titik pengungsian internal.

Masjid Al Bitrul menampung sekitar 150 pengungsi, diikuti Kantor Sekretariat Sarana Olahraga yang menampung jumlah serupa. Guest House Pertamina menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 300 warga umum, sedangkan Tribun Lapangan Sepak Bola Petrolia digunakan untuk menampung 41 warga binaan Rutan Pangkalan Brandan beserta 35 petugas pendamping yang turut dievakuasi akibat ancaman banjir.

Senior Supervisor Area Pangkalan Brandan, R. Cepih Herdanu Nugraha, memimpin langsung koordinasi lapangan, termasuk pembukaan dapur umum guna memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi.

Seluruh kebutuhan dasar mulai 26 hingga 28 November dipenuhi secara mandiri melalui swadaya pekerja kilang sambil menunggu akses bantuan dari wilayah lain.

Di tengah keterbatasan akses transportasi dan terputusnya jaringan komunikasi, Pertamina memastikan koordinasi internal tetap berjalan. Rangkaian laporan dan evaluasi diteruskan kepada manajemen pusat serta Kilang Pertamina Dumai untuk mempercepat mobilisasi bantuan.

Selain fokus pada pengungsian internal, tim Pertamina juga membantu evakuasi warga dari kawasan yang terendam tinggi. Evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet secara berulang dari permukiman ke lokasi aman.

Sedikitnya 20 Kepala Keluarga dari Kampung Sawah berhasil dievakuasi menuju masjid terdekat dan rumah kerabat yang tidak terdampak.

“Proses evakuasi dilakukan hati-hati mengingat ketinggian air di gang-gang utama,” jelas R. Cepih.

Pada saat bersamaan, sinergi Pertamina Group — termasuk Pertamina Pangkalan Brandan, Kilang Pertamina Dumai, serta Pertagas — diwujudkan melalui penyaluran air bersih untuk fasilitas umum seperti masjid, rumah sakit, dan kantor kecamatan yang difungsikan sebagai tempat pengungsian dan pusat koordinasi.

Bantuan air bersih menjadi salah satu kebutuhan paling mendesak mengingat banyak sumur warga terendam banjir dan tidak dapat digunakan.

Untuk membantu masyarakat mempercepat pemulihan rumah, Pertamina juga mengerahkan pompa air guna membuang genangan di rumah-rumah penduduk yang airnya tidak kunjung surut.

Pada 29 November dini hari, bantuan tambahan dari Kilang Pertamina Dumai tiba di Pangkalan Brandan berupa personel relawan, bahan pangan, bahan bakar, serta obat-obatan. Bantuan tersebut dibawa menembus akses jalan yang terbatas akibat banjir.

Pada pagi harinya, tim medis dari Pertamina dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) yang terdiri atas dua dokter dan delapan perawat langsung mendirikan posko kesehatan di Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan.

Mereka membawa obat-obatan, peralatan medis, hingga Bahan Medis Habis Pakai (BMHP). Tenaga kesehatan ini akan bertugas selama tujuh hari dengan evaluasi pada hari kelima untuk menentukan kebutuhan tambahan tenaga medis.

Posko kesehatan menyediakan pelayanan terhadap keluhan yang jamak muncul pada kondisi banjir seperti penyakit kulit, infeksi, hingga gangguan saluran pernapasan. Kehadiran posko ini diharapkan dapat menekan risiko penyebaran penyakit pasca banjir.

General Manager Kilang Pertamina Dumai, Iwan Kurniawan, menyampaikan pihaknya memberi dukungan penuh demi menjamin keselamatan masyarakat.

“Seluruh bantuan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan warga di sekitar wilayah operasi. Kami berupaya hadir dengan cepat dan efektif di saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian lanjutan, Kilang Pertamina Dumai membuka posko penggalangan dana di Bukit Datuk. Posko ini dikhususkan untuk menghimpun donasi dari pekerja, mitra kerja, serta masyarakat umum yang ingin berpartisipasi membantu korban banjir Langkat. Donasi akan disalurkan dalam bentuk kebutuhan yang relevan dengan kondisi di lapangan.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai, Agustiawan, menegaskan bahwa seluruh langkah yang dilakukan merupakan upaya terpadu dan terukur.

“Pertamina bergerak tidak hanya pada tahap tanggap darurat, tetapi juga memastikan setiap bantuan yang diberikan memiliki manfaat langsung bagi masyarakat. Kami terus berkoordinasi agar pemulihan di Langkat berjalan sebaik mungkin,” paparnya.

Pertamina memastikan akan terus mendampingi masyarakat Langkat hingga kondisi kembali stabil. Kolaborasi dengan instansi pemerintah, aparat setempat, dan lembaga kemanusiaan terus diperkuat untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi, mulai dari pengungsian, logistik, kesehatan, hingga pemulihan pasca banjir.

Upaya terpadu ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam melindungi masyarakat di sekitar wilayah operasinya, sekaligus memastikan penanganan bencana berlangsung cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pada keselamatan publik. (dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *