Scroll untuk baca artikel
Ragam

“Pertama Kali ke Istana Pagaruyung, Jejak Sejarah dalam Balutan Keindahan Alam”

×

“Pertama Kali ke Istana Pagaruyung, Jejak Sejarah dalam Balutan Keindahan Alam”

Sebarkan artikel ini

Oleh : Toy Jepreteralami

Istana Pagaruyung
Istano Basa Pagaruyung

MEDIADUMAI.COM – Sebuah mahakarya yang terlahir dari kebijaksanaan leluhur Minangkabau, Istana Pagaruyung berdiri megah di Tanah Datar, Sumatera Barat.

Ini adalah pertama kali bagiku menginjakkan kaki di Istana Pagaruyung, hatiku langsung terpukau oleh megahnya bangunan berarsitektur Minangkabau yang berdiri anggun dengan atap gonjong menjulang ke langit.

Sebagai seorang fotografer, rasanya belum puas jika belum sama sekali menginjakkan kaki bahkan memfoto berbagai destinasi wisata alam, Sejarah hingga budaya.

Aku bersyukur karena berada dalam organisasi Profesi PWI khususnya Kota Dumai, yang membawaku ke Kota penuh Sejarah ini. Selama ini hanya melihat karya – karya fotografi yang ada di internet.

Dalam perjalanan bus yang kami naiki, aku bercerita kepada bang Adel Iskosa, “ awak baru kali ini bang ke Istana Pagaruyung, kalau wilayah pesisir Pantai Sumatera Barat dah pernah awak lalui, tapi ke Danau Singkarak, Alahan Panjang, bahkan Ikonnya Sumatera Barat yakni Istana Pagaruyung baru ini pertama kali”.

Warna-warni ukiran kayu yang penuh filosofi budaya Minang menghiasi setiap sudut, seakan menyambut setiap tamu dengan cerita sejarah yang panjang. Di dalamnya, saya merasakan suasana masa lalu yang kental, sebuah kerajaan yang pernah jaya, tempat adat dan budaya diwariskan turun-temurun.

Istano Basa Pagaruyung

Udara sejuk Bukit Barisan menambah kesan sakral dan menenangkan, membuat kunjungan pertama ini bukan sekadar perjalanan, tetapi pengalaman mendalam mengenal jati diri Minangkabau.

Sesudah waktu Sholat Ashar berkumandang, aku bertanya ke penjaga surau, “ Pak, yang sabanyo di ma latak istana tu”, tanyaku dengan logat minang yang tebatah – batah.

“ sabananyo Istana ko barado di balik bukik tu”, jawab bapak penjaga surau sambil menunjukkan arah bukit yang dimaksud.

Kelok Sembilan

Mata ini disuguhi pemandangan arsitektur tradisional dengan atap gonjong yang menjulang, seolah menantang langit sambil merangkul sejarah panjang yang terkandung di dalamnya.

Bagi wisatawan, kunjungan ke Istana Pagaruyung bukan hanya sekadar perjalanan, melainkan sebuah pengalaman menelusuri jejak peradaban. Ukiran-ukiran indah yang sarat makna, ruangan-ruangan yang menyimpan kisah kejayaan kerajaan, hingga nuansa alam Bukit Barisan yang sejuk, semuanya berpadu menjadi harmoni budaya dan pesona wisata.

Tak heran, Istana Pagaruyung kini menjadi salah satu destinasi unggulan Sumatera Barat. Ia bukan hanya ikon sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan yang mengajak setiap pengunjung untuk lebih dekat dengan warisan budaya Minangkabau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *