Scroll untuk baca artikel
NasionalRiau

PHR Gelar Doa Bersama, Bermunajat Demi Pemulihan Area Terdampak Banjir Sumatra Serta Santunan Anak Yatim

×

PHR Gelar Doa Bersama, Bermunajat Demi Pemulihan Area Terdampak Banjir Sumatra Serta Santunan Anak Yatim

Sebarkan artikel ini
Pertamina Hulu Rokan
Kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim secara serentak ini menegaskan komitmen PHR dalam menjalankan amanah menjaga keberlanjutan energi sekaligus memperkuat kepedulian sosial terhadap masyarakat. Foto : Dok. PHR

JAKARTA (MDC) – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatra menggelar kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim secara serentak pada Jumat, (5/12). Acara berlangsung di kantor pusat Jakarta, serta di beberapa wilayah operasi Regional 1 meliputi Rumbai, Duri, Jambi, dan Prabumulih.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Regional 1, Muhamad Arifin, bersama jajaran manajemen dan pekerja PHR ini dihelat dalam rangka mendoakan pemulihan wilayah di Sumatra yang terdampak banjir. Sejumlah wilayah operasi yang menjadi bagian dari PHR Regional 1 Sumatra, seperti Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO, Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu, dan PEP Rantau Field, ikut terdampak banjir besar.

Pertamina Hulu Rokan

Total penerima manfaat mencapai 1.220 anak yatim dari berbagai yayasan, dengan rincian; Jakarta 251 anak, Rumbai 200 anak, Duri 256 anak, Jambi 319 anak, dan Prabumulih 200 anak.

 “Alhamdulillah pada Jumat berkah ini kita bisa berkumpul dalam rangka doa bersama dan santunan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Direktur Utama PHR, Muhamad Arifin.

Ia menambahkan, kegiatan doa bersama dan santunan ini bukan hanya sekadar silaturahim dan berbagi, tetapi juga usaha mengetuk pintu langit, memohon kepada Yang Maha Kuasa agar seluruh insan PHR diberikan keselamatan dan kemudahan dalam menjaga suplai energi ke seluruh Nusantara, khususnya di Sumatra.
Pertamina Hulu Rokan

Selain doa dan santunan, kegiatan ini juga menjadi momentum solidaritas atas musibah banjir besar yang melanda beberapa lapangan di Regional 1. Manajemen PHR bersama Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi terdampak untuk memberikan dukungan.

“Saudara kita di sana membutuhkan tenaga, sumber daya, dana, dan tentu doa agar diberikan ketabahan, kesabaran, serta kelancaran dalam proses pemulihan,” tambah Arifin.

Dengan kondisi yang bertahap semakin pulih, pekerja Pertamina yang berada di area terdampak dapat membantu masyarakat semaksimal mungkin di lapangan.

Terpisah, penyerahan bantuan di lapangan Duri disampaikan langsung oleh Pjs. General Manager Zona Rokan, I Gede Putu Ambara Guna kepada perwakilan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Nurul Tauhid. Santunan juga turut diserahkan ke Ponpes Al Huda, Rumah Tahfiz Avie Cenna, Panti Asuhan At-Tanim dan empat lokasi berbeda lainnya.

Kegiatan doa bersama dan santunan ini menegaskan komitmen PHR dalam menjalankan amanah menjaga keberlanjutan energi sekaligus memperkuat kepedulian sosial terhadap masyarakat.

Tentang PHR Regional 1 Sumatra

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjalankan tugas dari Subholding Upstream Pertamina untuk mengelola bisnis dan operasional kegiatan usaha hulu migas di Wilayah Kerja Regional 1 – Sumatra yang terbentang dari Aceh hingga Sumatra Selatan. PHR menghasilkan sepertiga produksi minyak bumi Pertamina Subholding Upstream. Menjadi salah satu produsen minyak dan gas utama di Indonesia yang berkontribusi dalam pemenuhan energi nasional.

Pada 2025, PHR menyelesaikan restrukturisasi organisasi yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan ketahanan energi nasional. Integrasi organisasi ini mencakup Zona 1, Zona Rokan, dan Zona 4 ke dalam struktur Regional 1 demi memastikan operasional yang lebih optimal dan berkelanjutan.

Restrukturisasi ini membawa dampak positif dalam pengelolaan aset hulu migas dari ujung utara hingga selatan Sumatra, sejalan dengan program Swasembada Energi yang dicanangkan pemerintah. Dengan organisasi yang lebih efisien, PHR berupaya menjaga pasokan energi nasional dan menghadapi tantangan industri migas ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *