PEKANBARU – Realisasi investasi Kota Dumai memberikan kontribusi yang cukup besar bagi Provinsi Riau. Selama tahun 2024, Kota Dumai berada di urutan ketiga realisasi terbesar di Riau setelah Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Rokan Hilir.
Pada tahun 2024, realisasi investasi di Dumai sebesar Rp12,4 Triliun. Kabupaten Pelalawan sebesar Rp13,6 Triliun dan Kabupaten Indragiri Hilir sebesar Rp13,4 Triliun.
Atas apa yang dicapai Kota Dumai, Pemerintah Kota Dumai menerima penghargaan sebagai Penyumbang Realisasi Investasi Terbesar Kabupaten Kota Terbaik III di Provinsi Riau Periode Januari – Desember 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Riau H Abdul Wahid kepada Pemerintah Kota Dumai yang diterima Wakil Wali Kota Dumai Sugiyarto para acara apresiasi investasi yang digelar di Pekanbaru, Selasa (19/8/2025) di Ballroom Dang Merdu Lantai 4, Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah.
Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto mengatakan penghargaan tersebut membuktikan komitmen dan kerja keras Pemerintah Kota Dumai dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, seiring dengan melestarikan warisan budaya lokal.
“Pertama, atas capaian Kota Dumai sebagai Penyumbang Realisasi Investasi Terbesar Kabupaten/Kota Terbaik III di Riau sepanjang tahun 2024. Pencapaian ini adalah buah dari kerja keras dan kolaborasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat. Ini membuktikan bahwa iklim investasi di Kota Dumai sangat kondusif dan terus berkembang,” ungkapnya.
Gubernur Riau H. Abdul Wahid pada forum tersebut menekankan bahwa masa depan pembangunan ekonomi Riau terletak pada hilirisasi. Sektor ini akan menciptakan perekonomian berkelanjutan yang ramah lingkungan, sekaligus memberi kesejahteraan yang lebih merata kepada masyarakat.
“Dengan hilirisasi, kita tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi mengubahnya menjadi produk yang bernilai tinggi. Inilah jalan menuju ekonomi berdaya saing,” tambahnya.
Selain sektor hilirisasi, Gubernur Abdul Wahid juga menilai peluang baru yang tengah dikembangkan, yakni karbon kredit. Diungkapkan, bumi lancang kuning memiliki ekosistem hutan yang luas dan berpotensi besar menjadi basis perdagangan karbon.
“Karbon kredit akan menjadi peluang investasi terbarukan yang Insyaallah kita kembangkan di Riau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gubernur Abdul Wahid berharap para mitra bisnis yang hadir dapat menjadikan forum tersebut sebagai pintu masuk bagi kerjasama jangka panjang. Ia menegaskan bahwa keberhasilan investasi di Indonesia tidak hanya akan menguntungkan investor, tetapi juga masyarakat luas.
“Tanamkan investasi di Riau, ikutlah bersama kami dalam proses hilirisasi. Mari kita raih manfaat yang nyata bagi masyarakat Riau, bangsa Indonesia, dan dunia internasional.” pungkasnya. (Soe)