PEKANBARU – Kota Dumai berhasil menyabet dua medali emas, dua medali perak dan 5 medali perunggu Kerjuaraan Provinsi (Kejurprov) Biliar Riau 2025. Dengan koleksi total 9 medali ini, menempatkan Kota Dumai sebagai juara umum kedua setelah Kota Pekanbaru.
Kejurprov Biliar Riau yang berlangsung sejak Rabu, 06 Agustus 2025 di Golden Break Pekanbaru berakhir Ahad, 10 Agustus 2025 malam.
8 kabupaten kota se Riau turut serta. Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Dan Kabupaten Rokan Hulu.
Empat kabupaten absen. Yakni Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indargiri Hilir.
Total sebanyak 72 atlet ambil bagian dalam kejuaraan ini, terdiri dari 56 atlet putra dan 16 atlet putri. Mereka berlaga dalam berbagai nomor andalan, seperti bola 9, bola 10, bola 8, hingga bola 15.
Sekretaris Pengkot Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Dumai, Susanto mengatakan dua medali emas yang diperoleh Kota Dumai masing-masing atas nama Rizki R di cabang bola 9 single putra dan pasangan Syahran Ruari dan Rizki R di cabang bola 9 double putra.
Dua medali perak dipersembahkan masing-masing okeh Rizki R di cabang bola 8 single putra dan debbie pada cabang bola 9 single putri.
Lima medali perunggu diraih Syahran Ruari di cabang bola 8 single putra, Nopel di cabang bola 10 single putra, pasangan Rendi dan Fahti di cabang bola 8 double putra, pasangan Yudies dan Andi Triantoro di cabang bola 15 double putra dan debbie di cabang bola 8 single putri.
Meski hanya berada di peringkat kedua, Susanto mengaku pengkot POBSI Kota Dumai cukup puas dengan hasil tersebut. Selain persiapan yang cukup singkat, POBSI juga memberangkatkan atlet pada Kerjurprov ini tanpa target.
“Kita berangkat tanpa target. Karena memang kita tidak dapat mengukur capaian dan kemampuan daerah lain. Apalagi kerjurprov ini sudah lama tidak digelar,” kata Susanto.
Namun demikian, POBSI Dumai sudah memperkirakan lawan berat masing-masing cabang. Diantaranya Kota Dumai, kabupaten Kampar dan kabupaten Kuantan Singingi.
“Apa yang kita capai pada Kejurprov ini menjadi pondasi kita untuk menghadapi Porprov Riau tahun depan. Dan Dumai menjadi tuan rumah untuk cabang Biliar,” katanya.
Persiapan yang dilakukan diantaranya dengan melakukan latihan rutin sebelum pemusatan latihan. Kemudian melakukan uji melawan sejumlah atlet biliar nasional.
“Dengan persiapan yang matang dan latihan intensif kami yakin pada Porprov nanti kita bisa meningkatkan prestasi dari apa yang sudah kita capai di Kejurprov ini,” tutup Susanto yang juga pemilik club Dumai Biliar ini.
Sebagai tuan tuan rumah, Kota Pekanbaru mengoleksi 4 medali emas, 5 medali perak dan 4 medali perunggu. Urutan ketiga ditempati Kabupaten Kuantan Singingi dengan 2 medali emas dan 3 medali perunggu.
Urutan keempat ditempati Kabupaten Kampar dengan 1 medali emas, 3 medali perak dan 4 medali perunggu. Berikutnya Kabupaten Rokan Hilir dengan koleksi 1 Medali Perak dan 1 medali perunggu.
Kabupaten Rokan hulu berada di peringkat keenam dengan koleksi 2 medali perunggu dan Kabupaten Pelalawan di urutan ketujuh dengan koleksi 1 Medali perunggu. Terakhir, Kabupaten Kepulauan Meranti tanpa medali.
Sekretaria Umum Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Riau Zulkarnaen Lubis mengungkapkan, Kejurprov Biliar Riau 2025 juga menjadi bagian dari tahapan seleksi untuk menghadapi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang akan digelar pada September mendatang.
Ia berharap kompetisi ini tidak hanya menghasilkan pemenang, tetapi juga memperkuat solidaritas antar atlet dan daerah dalam membangun prestasi olahraga Riau di tingkat nasional. (Soe)