Scroll untuk baca artikel
Dumai

Serumpun Paman Bahari, Menjaga Pesisir Menumbuhkan Harapan

×

Serumpun Paman Bahari, Menjaga Pesisir Menumbuhkan Harapan

Sebarkan artikel ini

Sinergi Ekologi untuk Masyarakat Pesisir Unggul, Pangan Mandiri, dan Bahari Lestari

AJP 2025
Barikade ban bekas itu kini menjadi pelindung alami. Selain menahan gelombang, alat ini membantu menambah sedimentasi tanah hingga 20 persen per tahun, menyelamatkan 451 meter persegi lahan warga.(Foto : Hendry K/Media Dumai)

DUMAI (MDC) – Setiap tahun, garis pantai di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, terus terkikis ombak. Abrasi perlahan menelan tanah, kebun, bahkan rumah. Laut yang dulu menjadi sumber penghidupan, kini menjadi ancaman.

Namun, dari ancaman itu lahir harapan baru. Melalui program “Serumpun Paman Bahari” singkatan dari Sinergi Ekologi untuk Masyarakat Pesisir Unggul, Pangan Mandiri, dan Bahari Lestari.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai mengajak masyarakat Mundam berjuang bersama menjaga garis pantai dan menumbuhkan kehidupan.

Program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dengan konsep Pengelolaan Pesisir Terpadu ini terbukti membantu masyarakat pesisir Kelurahan Mundam, Kota Dumai, untuk memperkuat ketahanan dari ancaman abrasi  pantai serta menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Masyarakat berharap program Serumpun Paman Bahari terus berlanjut, tidak sekadar menanam, tetapi juga menumbuhkan semangat menjaga lingkungan dan kemandirian ekonomi. Dengan dukungan perusahaan dan pemerintah, mereka percaya Mundam bisa bangkit menjadi desa pesisir yang tangguh, hijau, dan sejahtera.

AJP 2025

Ombak besar memukul tepian laut, menggerus sedikit demi sedikit daratan warga. Setiap tahun, abrasi di Mundam menggerus garis pantai hingga tujuh meter. Bagi warga pesisir, ancaman ini bukan sekadar statistik, tapi kenyataan yang menelan ruang hidup mereka.
(Foto: Hendry K/Media Dumai)

AJP 2025

Pertamina hadir dengan solusi berbasis kolaborasi: alat pemecah ombak (APO) dari ban bekas menjadi benteng penahan gelombang laut. (Foto: Hendry K/Media Dumai)

AJP 2025

Warga Mundam tak berhenti pada pemecah ombak. Melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai, mereka menanam  bibit mangrove di sepanjang garis pantai, menciptakan benteng hijau alami. Selain menahan abrasi, mangrove juga menjadi rumah bagi ikan kecil dan menyerap karbon dari udara. (Foto: Hendry K/Media Dumai)

AJP 2025

Inovasi tak berhenti di laut. Limbah kayu palet dari kilang Pertamina diubah menjadi dermaga konvensional sederhana. Kini, nelayan bisa berangkat melaut tanpa menunggu pasang, menghemat waktu hingga lima jam, sekaligus memanfaatkan limbah industri dengan bijak. (Foto: Hendry K/Media Dumai )

AJP 2025

Untuk meningkatkan kapasitas nelayan tangkap, selain jaring penangkap ikan, Pertamina juga memberikan pelatihan vokasi berupa pelatihan mekanik kapal sehingga nelayan bisa memperbaiki kapal sendiri dan bisa meningkatkan pendapatan hasil tangkapan. (Foto: Hendry K/Media Dumai )

AJP 2025

Di sela kegiatan konservasi, warga mulai mengembangkan budidaya ikan nila dengan teknologi panel surya sebagai penggerak aerator dan penerangan. Kolam-kolam kecil yang dikelola oleh kelompok nelayan Mundam Jaya menjadi sumber penghasilan tambahan. Dari laut yang dulu menakutkan, kini tumbuh sumber pangan dan ekonomi baru.
(Foto: Hendry K/Media Dumai)

AJP 2025

Kini, aroma garam di udara membawa rasa lega, bukan cemas. Program “Serumpun Paman Bahari” tak hanya menjaga pesisir dari abrasi, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri, kebersamaan, dan harapan baru di hati masyarakat Mundam. (Foto: Hendry K/Media Dumai)

Dari ombak yang mengikis, kini tumbuh kehidupan yang lestari. Dari ban bekas, lahir benteng pelindung bumi. Dari tangan masyarakat pesisir, lahir masa depan yang lebih tangguh.

“Serumpun Paman Bahari” bukan sekadar program, melainkan kisah tentang manusia yang berdamai dengan alam, dan menemukan cara baru untuk bertahan bersama. (HK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *